Selasa, 12 Maret 2013

Match Preview: Barito Putera vs Persiram Raja Ampat

BARTMAN - Pertandingan ke 11 musim ini bagi Barito Putera akan dimainkan di kandang melawan Persiram Raja Ampat pada 13 maret 2013. Barito akan memainkan laga berbekal tren tak terkalahkan di kandang musim ini, sementara Persiram datang dengan modal tidak pernah menang dalam 5 laga terakhirnya. Hal ini sedikit banyak menjelaskan bagaimana perbedaan kualitas di antara kedua tim. Tentu saja, Barito Putera berada pada sisi yang lebih superior.
 
 

Oleh: Agi Ramadhani

 
Analisis Statistik
Sepanjang 10 pertandingan yang sudah dilalui, Barito Putera telah mencetak 15 gol dan kebobolan 13 gol.  Sementara Persiram telah mencetak 11 gol dan kebobolan 13 gol. Untuk mencermati permainan kedua tim, maka ada baiknya mencermati persebaran gol yang dicetak, seperti yang dicantumkan dalam tabel berikut ;
Menit
Mencetak Gol
Kebobolan
0-15
2
1
15-30
1
1
30-45
3
1
45-60
3
3
60-75
3
3
75-90
3
4
Total
15
13
Dari tabel yang dicantumkan terlihat gol yang dicetak oleh Barito Putra bisa terjadi kapan saja, hampir merata disetiap pembagian waktu. Artinya tim ini bukanlah tim yang hanya panas diawal saja, bukan pula tim diesel yang lambat panas, melainkan tim dengan permainan yang stabil dalam hal serangan sepanjang 90 menit. Dengan permainan macam ini, tentu lawan dituntut untuk fokus sepanjang laga dalam bertahan agar tidak dibobol oleh Barito Putera.
Hal yang menjadi pekerjaan rumah bagi Salahuddin adalah sektor pertahanan dimana  Barito kemasukan 10 dari total 13 gol di babak kedua. Lebih rinci lagi, 15 menit terakhir permainan (menit 75-90) menjadi waktu yang paling rawan bagi Barito karena kebobolan 4 gol, terbanyak dibanding 15 menit yang lain. Inilah kelemahan Barito, menilik permainan Barito yang sangat dinamis dimana semua pemain dituntut untuk terus bergerak dan aktif baik saat menyerang maupun bertahan, sebagai contoh bagaimana Amirul dan Dedy Hartono turun-naik di sisi sayap Barito, tentu hal ini sangat menguras tenaga. Tenaga yang terkuras menurunkan konsentrasi, hal inilah yang sekiranya harus diperbaiki oleh Salahuddin.
Menit
Mencetak Gol
Kebobolan
0-15
1
4
15-30
1
1
30-45
5
1
45-60
2
4
60-75
1
2
75-90
1
1
Total
11
13
Persiram adalah tim yang tidak terlalu produktif, dari 10 kali main mereka hanya mencetak 11 gol dan 5 dari 11 gol tersebut dicetak sekitar menit 30-45. Kira-kira dimenit itulah Barito harus ekstra waspada dengan serangan-serangan yang dibangun Persiram.
Untuk sektor pertahanan, perhatikan dengan cermat, Persiram kebobolan sangat banyak di 15 menit awal setiap babak, baik itu babak pertama ataupun babak kedua, masing-masing telah kebobolan 4 gol. Dari sini dapat ditarik kesimpulan bahwa tim ini adalah tim yang lambat panas, tim yang membutuhkan waktu untuk dapat menstabilkan permainan di lapangan.
Dari analisis statistik tentang persebaran gol tadi, Barito Putera diwajibkan untuk menggempur Persiram di 15 menit awal setiap babak. Karena di waktu-waktu itulah Persiram paling rawan untuk kebobolan. Di pihak Barito sendiri, tentu mereka harus memperbaiki konsentrasi dalam bertahan di babak kedua, terutama di 15 menit terakhir.
Bedah Taktik
Secara taktikal, tidak ada hal khusus dan spesial yang dimiliki oleh Persiram dalam permainan mereka, baik saat menyerang maupun saat bertahan. Ketika menyerang, Persiram benar-benar hanya mengandalkan seorang James Koko Lomell. Akan tetapi jangan salah, anda tentu tidak boleh lupa bagaimana luar biasanya James Koko Lomell, terutama ketika membela PSMS Medan di 2007. Pemain ini tidak boleh mendapat ruang bebas untuk berkreasi, ketika mendapat bola, pemain ini harus segera ditutup ruang geraknya. Berbahayanya James tergambar dengan 5 gol yang sudah ia cetak musim ini, top skor bagi klub Persiram Raja Ampat.
Di lini belakang, akan ada duet afrika Pierre Seme Patrick dan Kubay Quaiyan. Sebagaimana karakter pemain Afrika, dua pemain ini tinggi, besar dan sangat kuat secara fisik. Hal ini hendaknya janganlah dianggap sebagai keunggulan mutlak bagi lawan, jika cerdik, pemain-pemain Barito yang lebih mungil justru bisa memanfaatkan hal ini sebagai keunggulan. Melawan kekuatan mereka jelas tidak mungkin, berpura-pura jatuh ketika duel adalah sebuah pilihan yang logis dan menguntungkan.
Barito sendiri tampaknya tidak akan merubah pakem permainan yang selama ini sudah paten dimainkan. Serangan sayap tentu masih akan sangat dominan melalui Amirul dan Dedi. Perlu diperhatikan,  apabila Persiram menurunkan Sanun Al Qodry, hendaknya disisi itulah aliran bola banyak dimainkan. Pemain ini sudah tua untuk ukuran Indonesia, 33 tahun. Tidak akan ada pemain yang masih memiliki kecepatan dan stamina bagus diusia itu. Mekan dan Sackie Doe masih menjadi motor di lini tengah untuk mengalirkan bola dari depan ke belakang. Tantangan besar bagi Sackie supaya dia cepat menemukan permainan terbaiknya, seperti yang ia tampilkan di Divisi Utama musim lalu. Djibril yang sedang onfire harus tetap diberikan suplai bola di area kekuasaanya, kotak penalti. Djibril yang bermain taktis dan pandai membuka ruang, rasanya akan membuat Seme dan Qubay kewalahan. Karena pemain yang besar dan kuat cenderung lemah dalam reflek dan kelincahan, dua hal yang padahal mutlak diperlukan untuk menghadapi pemain yang pandai membuka ruang seperti Djibril.
Kesimpulan
Dari segala penjuru, baik statistik maupun posisi klasemen menunjukkan Barito memang lebih superior dibanding Persiram. Jika mampu memanfaatkan kelemahan Persiram yang sering lambat panas dan mampu memperbaiki konsentrasi dalam bertahan, rasanya optimis Barito mampu mengalahkan Persiram. Oh ya, secara pribadi ingin sekali rasanya Salahudin memainkan Ahmad Zahrul Huda danAditya Harlan. Karena dari 24 pemain yang dimiliki Barito, hanya 2 pemain itulah yang belum pernah bermain.
(Penulis adalah urang Banjar yang kuliah di Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. Bisa dikenal lebih dekat lewat akun twitter @agiramadhani)
 
Sumber : www.isl.baritomania.com