Barito Mania atau lazim desebut sebagai Bartman lahir pada akhir jaman kejayaan PS. Barito Putera di era Ligina (Divisi Utama Liga Indonesia, sebelum ISL bergulir). Era 2001-2002 memang bisa dibilang PS. Barito Putera menjadi salah satu tim yang disegani dijajaran klub-klub sepakbola Indonesia, meskipun akhirnya setelah itu terhempas ke Divisi I dan bahkan sempat tenggelam hingga Divisi II.
Tim Seribu Sungai adalah julukan Klub
PS. Barito Putera sejak era galatama hingga era Ligina, ya karena
Banjarmasin khususnya dan Kalimantan Selatan pada umumnya banyak ditemui
sungai-sungai kecil yang membelah desa maupun kota dan pada jaman dulu
transportasi sungai adalah transportasi andalan masyarakat kalsel. Untuk
menenang hal tersebuh maka pada lambang Bartman tertulis "SERIBU
SUNGAI". Kini, PS. Barito Putera dikenal pula sebagai Tim Laskar
Antasari.
Sejak dulu, PS. Barito Putera punya
banyak sekali kelompok-kelompok pendukung / supporter. Diantaranya yang
cukup eksis dan punya nama besar adalah Sobat (Supporter Barito Sejati)
dan Laskar Biru (sewaktu era Ligina jersey Barito Putera berwarna biru).
Ketika elemen-elemen suporter tersebut bersatu maka lahirlah sebuah
kelompok suporter baru yaitu BARTMAN atau BARITO MANIA. Oleh karena itu
lambang 4 benteng kokoh dengan dasar 4 bulat hitam artinya didirikan
oleh 4 tokoh supporter yang bertekad membangun kembali Bartman untuk
mendukung PS. Barito Putera kembali kepada masa jayanya. Lambang
Tameng yang bermakna kuat dan kokoh serta pelindung. Dimana
didalamnya terdapat 2 bintang artinya gabungan antara tokoh Sobat
dengan Laskar biru untuk mendirikan Bartman.
Filosofi dalam kebudayaan masyarakat
Banjar adalah KAYUH BAIMBAI, Kayuh berarti mendayung, Baimbai artinya
bersama-sama. Filosofi ini mengajrakan tentang arti kerbersamaan dan
kekompakan dalam mencapai tujuan. Tujuan seberat apapun, meski harus
melawan arus sungai yang kuat, tapi jika dilakukan bersama-sama dengan
kekompakan irama dayung yang tepat makan arus itu akan mudah dihadapi.
Semangat kayuh baimbai ini direfleksikan oleh Bartman melalui lambang
sebuah JUKUNG (perahu khas banjar).
Secara resmi, kelompok suporter ini lahir pada tanggal 17 Februari Tahun 2002, maka tulisan 2002 dalam bentuk 3 deminsi yang terdapat dalam lambangnya menunjukan identitas kelahiran supporter ini.
Secara resmi, kelompok suporter ini lahir pada tanggal 17 Februari Tahun 2002, maka tulisan 2002 dalam bentuk 3 deminsi yang terdapat dalam lambangnya menunjukan identitas kelahiran supporter ini.
Sempat hilang seiring surutnya prestasi
PS. Barito Putera, Bartman kembali tampil luar biasa mengawal perjalanan
PS. Barito Putera pada gelaran Divisi I musim 2009/2010. Apalagi asa
untuk kembali ke jajaran top Ligina tumbuh subur setelah Barito Putera
juara Divisi II musim sebelumnya. Sejak itu Bartman tak pernah absen
mendukung klub kebanggaan Banua baik di kandang maupun dalam partai
tandang. Loyalitas tanpa batas adalah penyemagat mereka dalam mendukung
PS. Barito Putera.
Bartman dalam posisinya sebagai suporter
klub sepakbola Indonesia juga patut diapresiasi. Hadir sebagai kelompok
yang mampu membaur, non-blok, tidak condong pada poros tertentu
ditengah situasi per-supporter-an Indonesia yang masih sering terjadi
gesekan, sikap-sikap provokatif dan kurang dewasa menyikapi keadaan.
Bartman mampu menjelma sebagai kelompok yang damai, mau menerima dan
dapat diterima semua golongan serta kelompok suporter, hingga kemanapun
mereka hadir mendukung Barito Putera, rasa persaudaraan &
persahabatan dengan suporter klub lawan tetap memerikan rasa aman bagi
mereka. BARITO MANIA !!!, Sasah Lakasi #SalamSatuHatiLaskarAntasari,