Minggu, 28 April 2013

Review Paruh Musim

BARTMAN - Ketika wasit Oki Dwi Putra meniup peluit diakhir pertandingan Barito Putera vs PSPS Kampar yang berakhir dengan skor 5-2, Barito Putera resmi mengakhiri paruh musim kompetisi dengan bertengger di posisi 6 klasemen. Posisi ini, masih dapat berubah apabila Persiram dan Persiwa Wamena mampu memenangi 2 laga sisa mereka yang belum di mainkan, mentok-mentoknya Barito Putera bisa berada di posisi 8.
 

Oleh : Agi Ramadhani


Pencapaian Tim
Bertengger di posisi 6 bagi sebuah klub promosi tentu saja adalah hasil yang membanggakan. Barito Putera memperoleh poin 25 dari 7x menang, 4x seri dan 6x kalah. Lebih lengkap raihan poin Barito dapat dilihat lewat tabel berikut ;

Menang
Seri
Kalah
Total Main
Poin
Partai Kandang
7
1
0
8
22
Partai Tandang
0
3
6
9
3
Raihan yang cukup membanggakan tadi ternyata masih terdapat beberapa kecacatan. Salah satunya adalah belum pernahnya Barito meraih kemenangan tandang. Selain Barito Putera hanya ada Persiba Balikpapan dan PSPS Kampar yang sampai akhir paruh musim kompetisi ini juga belum meraih 1 kemenangan tandang pun. Evaluasi mengenai hal ini mutlak dilakukan, walaupun beberapa kekalahan di partai tandang juga diakibatkan oleh faktor non-teknis seperti kelalaian wasit. Teman-teman Barito Mania tentu tidak lupa kisah seorang Mochamad Adung.
Sementara untuk sektor agresivitas dan kemampuan bertahan, Barito Putra telah menyarangkan 26 gol dan 23 kali kemasukan. Persebaran gol Barito Putera dapat dilihat melalui  tabel ini ;

Partai Kandang
Partai Tandang
Total
Mencetak Gol
19
7
26
Kebobolan
8
15
23
Selisih
11
-8
3
Rata-rata mencetak gol Barito Putera adalah 1.52 gol per laga dan kebobolan 1.35 gol per laga. Untuk urusan mencetak gol, sampai dengan tulisan ini dibuat (27 April) Barito adalah tim tersubur kelima dibawah Persib (34) Persipura (33) Mitra Kukar (32) Arema (31) dan Sriwijaya (28). Komposisi ini masih bisa berubah mengingat ada banyak klub yang belum menyelesaikan pertandingannya.
Untuk urusan belakang, Barito ada di nomor urut 8 terbanyak kebobolan. Banyak mencetak gol, Barito juga banyak kebobolan. Tampak dari selisih gol yang hanya 3. Dari tabel tadi juga dipahami Barito lemah sekali ketika laga tandang. Catatan 7 gol di laga tandang, hanya lebih banyak dari pada Persija (6) PSPS & Arema (5) serta Persiba & Persita (4). Sementara catatan kebobolan 15x hanya lebih sedikit dari PSPS (23) dan Persiwa (20).
Dari grafik di atas dapat diketahui menit paling produktif Barito Putera ada direntang 75-90. Sementara yang paling banyak kebobolan ada di rentang 60-75. Jika dibandingkan, Barito mencetak lebih banyak gol di babak kedua dibanding babak pertama 16 : 10. Sementara kebobolan juga lebih banyak di babak kedua 18:5. Hal ini harus di evaluasi oleh jajaran pelatih, mungkin terkait fokus, konsentrasi dan stamina yang menurun pada saat babak kedua.
Pemain Kunci
Memainkan 17 pertandingan, menurut catatan penulis ada beberapa pemain yang memiliki jumlah penampilan cukup banyak ;
1.       1. Amirul Mukminin 17
2.       2.  Dedy Hartono 16 (1)
   Fathur Rahman 16 (1)
3.       3. Daewon Ha 15 (1)
4.       4. Coulibaly Djibril 15
   Henry Njobi 15

5.       Mekan Nasyrov 14 (1)
6.       Yongki Aribowo 7 (7)
7.       Nehemia 1 (13)
Angka yang tertera dalam kurung adalah jumlah laga yang dimainkan sebagai pengganti.  Amirul Mukminin pemain yang sejak musim kemaren menjadi pemain Barito adalah pemain yang selalu diturunkan Salahudin, selalu sebagai starter, tak pernah sebagai pemain pengganti. Salahudin mungkin punya pertimbangan lain, mengingat Amirul yang berposisi di sayap dan kadang ditempatkan sebagai gelandang tengah belum menyumbang kan 1 gol pun.
Sebaliknya Nehemia yang mencatat 14 penampilan, 13x sebagai pengganti. Sehingga bisa dikatakan Nehemia adalah supersub bagi Barito. Beberapa pemain padahal juga memeiliki kans untuk jadi pemain kunci seperti halnya Agus Cima dan Sackie Doe, sayang keduanya dirundung cedera sehingga harus menepi pada beberapa pertandingan.
Dari 26 gol yang dicetak Barito Putera, hanya 6 pemain yang memiliki kemampuan mencetak gol Djibril (12) Yongki (4) Dedy H (3) Nehemia, Sugeng & Njobi (2). Ada memang Arema dan Persita yang juga hanya memiliki 6 pemain yang mampu mencetak gol. Persepam hanya punya 5, sedangkan PSPS bahkan hanya punya 4. Walau demikian, jelas Salahudin harus melakukan evaluasi dan peningkatan performa pemain lain untuk turut serta mampu mencetak gol. Sackie Doe yang musim lalu adalah top skor DU harus kembali memperlihatkan ketajamannya di paruh kedua nanti, Amirul Mukminin & Mekan juga harus mulai memperbaiki tendangan-tendangannya. Ketakutan apabila mesin gol Djibril mandek jelas adalah faktor yang mengkhawatirkan.
Kesimpulan
Bertenggernya Barito Putera di posisi 6 jelas sangat membanggakan. Namun, Barito tidak cukup hanya dengan mempertahankan performa yang ada. Ada beberapa sektor dan kelemahan-kelemahan yang harus Barito Putera perbaiki seperti yang sudah dijabarkan. Pada akhirnya, bukan maksud penulis untuk tidak mensyukuri apa yang telah Barito raih. Namun semata-mata apabila Barito dapat mempertahankan dan memperbaiki kelemahan-kelemahan tadi, Barito Putera berpotensi untuk menjadi lebih baik.

SASAH LAKASI! Penulis dapat dikenal lebih dekat lewat akun twitter @agiramadhani