Oleh : Agi Ramadhani
Pencapaian Tim
Bertengger di posisi 6 bagi sebuah klub promosi tentu saja adalah hasil yang membanggakan. Barito Putera memperoleh poin 25 dari 7x menang, 4x seri dan 6x kalah. Lebih lengkap raihan poin Barito dapat dilihat lewat tabel berikut ;
|
Menang
|
Seri
|
Kalah
|
Total Main
|
Poin
|
Partai Kandang
|
7
|
1
|
0
|
8
|
22
|
Partai Tandang
|
0
|
3
|
6
|
9
|
3
|
Raihan
yang cukup membanggakan tadi ternyata masih terdapat beberapa
kecacatan. Salah satunya adalah belum pernahnya Barito meraih kemenangan
tandang. Selain Barito Putera
hanya ada Persiba Balikpapan dan PSPS Kampar yang sampai akhir paruh
musim kompetisi ini juga belum meraih 1 kemenangan tandang pun. Evaluasi
mengenai hal ini mutlak dilakukan, walaupun beberapa kekalahan di
partai tandang juga diakibatkan oleh faktor non-teknis seperti kelalaian
wasit. Teman-teman Barito Mania tentu tidak lupa kisah seorang Mochamad
Adung.
Sementara
untuk sektor agresivitas dan kemampuan bertahan, Barito Putra telah
menyarangkan 26 gol dan 23 kali kemasukan. Persebaran gol Barito Putera dapat dilihat melalui tabel ini ;
|
Partai Kandang
|
Partai Tandang
|
Total
|
Mencetak Gol
|
19
|
7
|
26
|
Kebobolan
|
8
|
15
|
23
|
Selisih
|
11
|
-8
|
3
|
Rata-rata mencetak gol Barito Putera
adalah 1.52 gol per laga dan kebobolan 1.35 gol per laga. Untuk urusan
mencetak gol, sampai dengan tulisan ini dibuat (27 April) Barito adalah
tim tersubur kelima dibawah Persib (34) Persipura (33) Mitra Kukar (32)
Arema (31) dan Sriwijaya (28). Komposisi ini masih bisa berubah
mengingat ada banyak klub yang belum menyelesaikan pertandingannya.
Untuk
urusan belakang, Barito ada di nomor urut 8 terbanyak kebobolan. Banyak
mencetak gol, Barito juga banyak kebobolan. Tampak dari selisih gol
yang hanya 3. Dari tabel tadi juga dipahami Barito lemah sekali ketika
laga tandang. Catatan 7 gol di laga tandang, hanya lebih banyak dari
pada Persija (6) PSPS & Arema (5) serta Persiba & Persita (4).
Sementara catatan kebobolan 15x hanya lebih sedikit dari PSPS (23) dan
Persiwa (20).
Dari grafik di atas dapat diketahui menit paling produktif Barito Putera
ada direntang 75-90. Sementara yang paling banyak kebobolan ada di
rentang 60-75. Jika dibandingkan, Barito mencetak lebih banyak gol di
babak kedua dibanding babak pertama 16 : 10. Sementara kebobolan juga
lebih banyak di babak kedua 18:5. Hal ini harus di evaluasi oleh jajaran
pelatih, mungkin terkait fokus, konsentrasi dan stamina yang menurun
pada saat babak kedua.
Pemain Kunci
Memainkan 17 pertandingan, menurut catatan penulis ada beberapa pemain yang memiliki jumlah penampilan cukup banyak ;
1. 1. Amirul Mukminin 17
2. 2. Dedy Hartono 16 (1)
Fathur Rahman 16 (1)
3. 3. Daewon Ha 15 (1)
4. 4. Coulibaly Djibril 15
Henry Njobi 15
|
5. Mekan Nasyrov 14 (1)
6. Yongki Aribowo 7 (7)
7. Nehemia 1 (13)
|
Angka yang tertera dalam kurung adalah jumlah laga yang dimainkan sebagai pengganti. Amirul
Mukminin pemain yang sejak musim kemaren menjadi pemain Barito adalah
pemain yang selalu diturunkan Salahudin, selalu sebagai starter, tak
pernah sebagai pemain pengganti. Salahudin mungkin punya pertimbangan
lain, mengingat Amirul yang berposisi di sayap dan kadang ditempatkan
sebagai gelandang tengah belum menyumbang kan 1 gol pun.
Sebaliknya
Nehemia yang mencatat 14 penampilan, 13x sebagai pengganti. Sehingga
bisa dikatakan Nehemia adalah supersub bagi Barito. Beberapa pemain
padahal juga memeiliki kans untuk jadi pemain kunci seperti halnya Agus
Cima dan Sackie Doe, sayang keduanya dirundung cedera sehingga harus
menepi pada beberapa pertandingan.
Dari 26 gol yang dicetak Barito Putera, hanya 6 pemain yang memiliki kemampuan mencetak gol Djibril (12) Yongki (4) Dedy
H (3) Nehemia, Sugeng & Njobi (2). Ada memang Arema dan Persita
yang juga hanya memiliki 6 pemain yang mampu mencetak gol. Persepam
hanya punya 5, sedangkan PSPS bahkan hanya punya 4. Walau demikian,
jelas Salahudin harus melakukan evaluasi dan peningkatan performa pemain
lain untuk turut serta mampu mencetak gol. Sackie Doe yang musim lalu
adalah top skor DU harus kembali memperlihatkan ketajamannya di paruh
kedua nanti, Amirul Mukminin & Mekan juga harus mulai memperbaiki
tendangan-tendangannya. Ketakutan apabila mesin gol Djibril mandek jelas
adalah faktor yang mengkhawatirkan.
Kesimpulan
Bertenggernya Barito Putera
di posisi 6 jelas sangat membanggakan. Namun, Barito tidak cukup hanya
dengan mempertahankan performa yang ada. Ada beberapa sektor dan
kelemahan-kelemahan yang harus Barito Putera
perbaiki seperti yang sudah dijabarkan. Pada akhirnya, bukan maksud
penulis untuk tidak mensyukuri apa yang telah Barito raih. Namun
semata-mata apabila Barito dapat mempertahankan dan memperbaiki
kelemahan-kelemahan tadi, Barito Putera berpotensi untuk menjadi lebih baik.
SASAH LAKASI! Penulis dapat dikenal lebih dekat lewat akun twitter @agiramadhani