Oleh : @zezenforhot
Barito Putera berupaya mencuri point
dalam Derby Borneo kali ini. Pertandingan yang dipimpin oleh Moch. Adung
ini berjalan menarik. Kepemimpinan wasit Adung pun dirasa cukup baik
selama 90 menit jalannya pertandingan. Tapi, di masa injury time yang
diberikan selama 3 menit, wasit Adung berulah.
Menganggap Supriyadi melakukan
pelanggaran terhadap Esteban Herrera, ia langung menunjuk titik putih.
Padahal sangatlah jelas Herrera melakukan diving. Dalam tayangan ulang
tampak jelas tidak ada kontak antara Supriyadi dengan Herrera.
Babak Pertama
Seperti biasa, Coach Salahudin
menurunkan formasi 4-4-2 diamond. Di bawah mistar gawang, absennya Dian
Agus digantikan posisinya oleh Aditya Harlan. Di lini depan, Yongki dan
Sugeng diandalkan untuk mampu meneror lini belakang Mitra Kukar.
Tuan rumah tampil menggebrak di babak
pertama. Esteban Herrera dan Jajang Mulyana beberapa kali mengancam
gawang Barito. Kembalinya Henry Njobi di lini belakang Barito memberikan
angin segar. Duetnya dengan Daewon Ha selalu berhasil mementahkan
serangan-serangan Naga Mekes.
Skor kacamata mengakhiri babak pertama.
Babak Kedua
Di babak kedua, Mitra Kukar memasukkan
Zulham Zamrun untuk menambah daya gedor. Peluang datang melalui
tendangan bebas Paolo Frangipane, namun mistar gawang masih
menyelamatkan gawang Barito. Begitu pula peluang yang didapat Jajang
Mulyana melalui heading juga masih membentur mistar gawang.
Barito Putera praktis bermain bertahan
di babak kedua ini. Sesekali melakukan serangan balik melalui kecepatan
kedua pemain sayapnya, Dedy Hartono dan Ana Supriatna. Sama halnya
dengan Mitra Kukar, serangan-serangan Barito juga selalu kandas di kaki
pemain-pemain bertahan tim tuan rumah.
Tepat di menit akhir masa injury time,
penalti kontroversial itu datang. Protes keras yang dilakukan pemain
Barito tidak dihiraukan oleh wasit. Esteban Herrera yang maju menjadi
eksekutor sukses menjalankan tugasnya.
Skor 1-0 untuk kemenangan Mitra Kukar.
Pemain-pemain Barito sangat kecewa terhadap hasil ini. Seperti yang
diutarakan oleh Supriyadi. "Nyesak, kepikiran, karena kejadian tepat di
hadapan saya," ucapnya menanggapi penalti kontroversial tersebut.
Kekecawaan terhadap kepemimpinan wasit
juga diutarakan sang kapten, Mekan Nasyrov mengatakan bahwa
protes-protes yang ia lakukan selalu diacuhkan oleh sang wasit.
Ana Supriatna juga angkat bicara. Ia
mengaku merasa sedih Barito gagal mencuri point. "Kalau tadi seri, tentu
kado terindah untuk ultah saya," ungkapnya.
Dengan kekalahan ini, Barito Putera bertengger di peringkat 9 klasemen sementara dengan point 18.
Sumber : www.isl.baritomania.com