Kamis, 11 April 2013

Review: Wasit Adung Rampas Point Barito di Derby Borneo

BARTMAN - Barito Putera melakoni laga ke-14 Indonesia Super League musim ini di Kota Raja, Tenggarong. Dijamu Mitra Kukar di Stadion Aji Imbut, skuad Laskar Antasari tampil tanpa bomber andalan, Coulibaly Djibril. Pertandingan yang dirasa akan berakhir imbang 0-0, justru berubah di menit akhir masa injury time.


Oleh : @zezenforhot


Barito Putera berupaya mencuri point dalam Derby Borneo kali ini. Pertandingan yang dipimpin oleh Moch. Adung ini berjalan menarik. Kepemimpinan wasit Adung pun dirasa cukup baik selama 90 menit jalannya pertandingan. Tapi, di masa injury time yang diberikan selama 3 menit, wasit Adung berulah.
Menganggap Supriyadi melakukan pelanggaran terhadap Esteban Herrera, ia langung menunjuk titik putih. Padahal sangatlah jelas Herrera melakukan diving. Dalam tayangan ulang tampak jelas tidak ada kontak antara Supriyadi dengan Herrera.
Babak Pertama
Seperti biasa, Coach Salahudin menurunkan formasi 4-4-2 diamond. Di bawah mistar gawang, absennya Dian Agus digantikan posisinya oleh Aditya Harlan. Di lini depan, Yongki dan Sugeng diandalkan untuk mampu meneror lini belakang Mitra Kukar.
Tuan rumah tampil menggebrak di babak pertama. Esteban Herrera dan Jajang Mulyana beberapa kali mengancam gawang Barito. Kembalinya Henry Njobi di lini belakang Barito memberikan angin segar. Duetnya dengan Daewon Ha selalu berhasil mementahkan serangan-serangan Naga Mekes.
Skor kacamata mengakhiri babak pertama.
Babak Kedua
Di babak kedua, Mitra Kukar memasukkan Zulham Zamrun untuk menambah daya gedor. Peluang datang melalui tendangan bebas Paolo Frangipane, namun mistar gawang masih menyelamatkan gawang Barito. Begitu pula peluang yang didapat Jajang Mulyana melalui heading juga masih membentur mistar gawang.
Barito Putera praktis bermain bertahan di babak kedua ini. Sesekali melakukan serangan balik melalui kecepatan kedua pemain sayapnya, Dedy Hartono dan Ana Supriatna. Sama halnya dengan Mitra Kukar, serangan-serangan Barito juga selalu kandas di kaki pemain-pemain bertahan tim tuan rumah.
Tepat di menit akhir masa injury time, penalti kontroversial itu datang. Protes keras yang dilakukan pemain Barito tidak dihiraukan oleh wasit. Esteban Herrera yang maju menjadi eksekutor sukses menjalankan tugasnya.
Skor 1-0 untuk kemenangan Mitra Kukar. Pemain-pemain Barito sangat kecewa terhadap hasil ini. Seperti yang diutarakan oleh Supriyadi. "Nyesak, kepikiran, karena kejadian tepat di hadapan saya," ucapnya menanggapi penalti kontroversial tersebut.
Kekecawaan terhadap kepemimpinan wasit juga diutarakan sang kapten, Mekan Nasyrov mengatakan bahwa protes-protes yang ia lakukan selalu diacuhkan oleh sang wasit.
Ana Supriatna juga angkat bicara. Ia mengaku merasa sedih Barito gagal mencuri point. "Kalau tadi seri, tentu kado terindah untuk ultah saya," ungkapnya.
Dengan kekalahan ini, Barito Putera bertengger di peringkat 9 klasemen sementara dengan point 18.

Sumber : www.isl.baritomania.com