BANJARMASIn-BARTMAN.Pertandingan
vs Persepam MU kemarin menyisakan banyak cerita, utamanya mengenai
ketar-ketirnya suporter Barito Putera menantikan gol kemenangan. Lewat
dari 90 menit awaktu normal skor masih imbang 1 sama. Mungkinkah tuah
kandang sendiri sudah hilang? ternyata tidak, tidak disangka-sangka, gol
penentu kemenangan PS. Barito Putera justru dicetak oleh pemain
Persepam MU, maksud hati menyapu bola, apa daya masuk gawang sendiri.
Kegembiraan pun tumpah ruah di Stadion Demang Lehman, Barito ku menang
lagi.
Sayangnya, kembali terjadi lemparan-lemparan botol oleh oknum-oknum di tribun tertutup ke arah bench pemain Persepam Madura United. Entah apa maksud lemparan-lemparan ini, apakah karena marah pada Persepam yang permainannya mampu mengimbangi Barito, apakah kecewa pada Barito yang tak bermain seperti biasa, atau ada dendam pribadi tak ada yang tahu.
Padahal di bench itu ada sosok Daniel Rukito, Pelatih PS. Barito Putera di Liga Dunhill, liga Indonesia edisi pertama tahun 1994-1995. Pelatih yang berjasa menunjukkan pada Indonesia bahwa Kalimantan Selatan punya Klub kebanggaan yang mampu bersaing di kancah sepakbola Indonesia. Semifinalis Ligina I yang bahkan bergelar "juara tanpa mahkota", yang ketika pulang ke Banjarmasin, manusia berbaju merah menyemut dari bandara Syamsudin Noor banjarbaru hingga kota Banjarmasin.
Kada tahu kah buhan ikam tu lawan Daniel Rukito??? Kanapa maka manawaki bangku sidin, Astagfirullah